Assalamualaikum Wr. Wb. Saya Mukhamad Fadhir mahasiswa Bimbingan dan Konseling Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta yang akan membagikan sedikit tentang Pengembangan Media dan Instrumen Bimbingan dan Konseling. Semoga segala yang ada dalam site saya bermanfaat bagi para pembaca dan bisa memberikan sumbangan gagasan atau ide dalam mengembangkan media dan instrumen Bimbingan dan Konseling yang menarik bagi peserta didik. Sekian ^^ Wassalamualaikum Wr. Wb.

BIMBINGAN DAN KONSELING

 


A.    Pengertian

Menurut Mulyadi (2016: 60) Bimbingan dan Konseling merupakan bantuan yang diberikan oleh seseorang konselor kepada individu (Klien) yang mengalami masalah baik pribadi, sosial, belajar, karier dengan harapan klien mampu membuat pilihan dalam menjalani hidupnya.

Menurut Tohirin (2009: 26) bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbig kepada individu melalui  pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya seta mampu memecahkan masalahnya sendiri.

Sehingga bimbingan dan konseling merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang di hadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.

B.     Prinsip Prinsip Bimbingan dan Konseling

Menrut Prayitno dan Amti dalam Mulyadi (2016: 71), mengatakan bahwa prinsip-prisip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah klien dan proses penanganan masalah, program layanan dan penyelenggaraan pelayanan untuk lebih jelasnya di uraikan dibawah ini :

a.       Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan dengan sasaran layanan

1)      Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi.

2)      Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.

3)      Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai aspek perkembangan individu.

4)      Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanan.

b.      Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan masalah individual atau klien.

1)      Bimbingan dan konseling berhubungan dengan hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya baik itu dirumah, di sekolah, dan lain-lain.

2)      Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada individu sehingga menjadi perhatian utama dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

c.       Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan program pelayanan

1)      Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu.

2)      Program bimbingan dan konseling harus fleksibel.

3)      Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang rendah sampai yang tertiggi.

4)      Pelaksanaan bimbingan dan konseling hendaknya diadakan penilaian yang teratur untuk mengetahui sejauh mana manfaat yang diperoleh.

d.      Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan.

1)      Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing dirinya sendiri dalam menghadapi masalah.

2)      Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil atas kemauan individu itu sendiri bukan kemauan pihak lain.

3)      Permasalahan individual harus ditangani oleh tenaga yang ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.

4)      Kerja sama antara guru pembimbing, guru-guru, dan orang tua anak.

5)      Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses layanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.

C.    Fungsi Bimbingan dan Konseling

Menurut Sutirna (2013: 21) pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai fungsi yang integral dalam keseluruhan proses pendidikan dan pembelajaran. Fungsi-fungsi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a.   Fungsi Pemahaman

Yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (konseli) dan lingkungan (pendidkan pekerjaan dan norma agama). Berdasarkan pemahaman yang ini, konseli di harapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

b.   Fungsi Fasilitasi

Memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseling.

c.   Fungsi penyesuaian

Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

 d.  Fungsi Penyaluran

Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri- ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendididkan.

e.   Fungsi Adaptasi

Yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah, konselor, dan tutor untuk menyesuikan program pendidikan terhadap latar belakang pendididkan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing atau konselor dapat membantu para tutor dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi, dan memilih metode proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemapuan dan kecepatan konseli.

f.    Fungsi Pencegahan (preventif)

Yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.

 g.  Fungsi Perbaikan

Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak.Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola fikir yang sehat, rasional, dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehedak yang produktif dan normative.

h.   Fungsi Penyembuhan

Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.ungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberi bantuan kepada konseli yang telah memahami masalah, baik menyangkut aspek sosial atau pribadi, belajar, dan karir.

i.        Fungsi Pemeliharaan

Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercapai dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktifitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program yang menarik, kreatif dan fakultatif (pemilihan) sesuai dengan minat konseli.

j.    Fungsi Pengembangan

Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lain nya.Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif yang memfasilitasi perkembangan konseli.

D.    Tujuan Bimbingan dan Konseling

Menurut Mulyadi (2016: 62 ) secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya melalui aspek pribadi-sosial (afektif ), aspek belajar (akademik/kognitif), dan karier (psikomotor).

a.   Tujuan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan aspek pribadi-sosial yaitu :

1)   Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan, dengan teman-teman sebaya dan sekolah.

2)   Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragamalain, saling menghormati dan memelihara hak dan kewajiban masing-masing.

3)   Pemahaman tentang irama kehidupan antara yang menanyakan dan tidak menanyakan mampu merespon secara positif sesuai dengan ajaran yang dianut.

4)   Pemahaman dan peneriamaan diri secara objektif.

5)   Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain.

6)   Rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan kewajibannya.

7)   Kemampuan dan berintegrasi sosial, yang mewujudkan dalam bentuk hungungan persahabatan dan lain-lain.

8)   Kemampuan dan menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.

9)   Mampu mengambil keputusan secara efektif.

b.   Tujuan bimbingan dan konseling terkait aspek belajar yaitu :

1)   Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mingkin muncul dalam proses yang dialaminya.

2)   Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang di programkan.

3)   Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.

4)   Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan.

5)   Memiliki kesiapan mental dalam kemampuan untuk menghadapi ujian.

c.   Tujuan bimbingan dan konseling terkait aspek karier Yaitu :

1)   Memiliki pemahaman diri ( kemampuan, minat, dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.

2)   Memiliki pengetahuan dengan dunia kerja dan informasi karier yang menunjang kematangan kopetensi karier.

3)   Memiliki sifat positif terhadap dunia kerja.

4)   Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecendrungan kearah karier.

5)   Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.

 

Share:

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Mukhamad Fadhir merupakan mahasiswa Pascasarjana (S2) Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2022 Universitas Negeri Yogyakarta, lahir di Tuban pada tanggal 01 April 1998.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.